Pre Eklamsia dibagi menjadi 2 golongan,yaitu :
1.
Pre
Eklamsia ringan, bila disertai keadaan sebagai berikut:
a.
Tekanan
darah 140/90 mmHg atau lebih yang diukur pada posisi berbaring terlentang atau
kenaikan diastolik 15 mmHg atau lebih atau kenaikan sistolik 30 mmHg atau
lebih..
b.
Edema
umum, kaki, jari tangan, dan muka atau kenaikan berat badan 1 kg atau lebih per
minggu.
c.
Proteinuria kuantitatif
0,3 gr atau lebih per liter, kwalitatif 1+ atau 2+ pada urin
kateter atau midstream
2.
Pre
Eklamsi berat, bila disertai dengan keadaan sebagai berikut:
a.
Tekanan
darah 160/110 mmHg atau lebih.
b.
Proteinuria
5 gr atau lebih per liter.
c.
Oliguria,
yaitu jumlah urin kurang dari 500 cc per 24 jam.
d.
Adanya
gangguan serebral, gangguan visus, dan rasa nyeri di epigastrium.
e.
Terdapat
edema paru dan sianosis.
Eklampsia
menjadi 3 bagian berdasarkan waktu terjadinya eklampsia, yaitu :
1.
Eklampsia
gravidarum
a.
Kejadian
50% sampai 60 %
b.
Serangan
terjadi dalam keadaan hamil
2.
Eklampsia
parturientum
a.
Kejadian
sekitar 30 % sampai 50 %
b.
Saat
sedang inpartu
c.
Batas
dengan eklampsia gravidarum sukar di tentukan terutama saat mulai inpartu
3.
Eklampsia
puerperium
a.
Kejadian
jarang 10 %
b.
Terjadi
serangan kejang atau koma seletah persalinan berakhir
Kejang
– kejang pada eklampsia terdiri dari 4 tingkat :
1.
Tingkat
awal atau aura
a.
Berlangsung
30 – 35 detik
b.
Tangan
dan kelopak mata gemetar
c.
Mata
terbuka dengan pandangan kosong
d.
Kepala
di putar ke kanan atau ke kir
2.
Tingkat
kejang tonik
a.
Berlangsung
sekitar 30 detik
b.
Seluruh
tubuh kaku : wajah kaku, pernafasan berhenti, dapat diikuti sianosis, tangan
menggenggam, kaki di putar kedalam, lidah dapat tergigit.
3.
Tingkat
kejang klonik
a.
Berlangsung
1 sampai 2 menit
b.
Kejang
tonik berubah menjadi kejang klonik
c.
Konsentrasi
otot berlangsung cepat
d.
Mulut
terbuka tertutup dan lidah dapat tergigit sampai putus
e.
Mata
melotot
f.
Mulut
berbuih
g.
Muka
terjadi kongesti dan tampak sianosis
h.
Penderita
dapat jatuh, menimbulkan trauma tambahan
4.
Tingkat
koma
a.
Setelah
kejang klonik berhenti penderita menarik nafas
b.
Diikuti,yang
lamanya bervariasi
Tidak ada komentar:
Posting Komentar